Klenteng Sam Poo Kong merupakan sebuah petilasan, yaitu sebuah bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana dari Tiongkok yang beragama islam, ia adalah Zheng He / Cheng Ho seorang pelaut Muslim dari negeri Cina yang terkenal dengan perjalanan muhibahnya ke berbagai penjuru di dunia dengan membawa misi perdamaian. Suatu tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan dari Al Qur'an".
Sam Poo Kong disebut sebagai Gedung Batu karena bentuknya seperti sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu, masyarakat indonesia dari keturunan cina menganggap bangunan itu adalah sebuah kelenteng, ini dikarenakan bentuk arsitektur bangunan cina sehingga mirip seperti sebuah kelenteng. Saat ini tempat tersebut dijadikan sebagai tempat peringatan dan tempat pemujaan atau sembahyang dan tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam Gua Sam Poo Kong itu diletakan sebuah altar dan patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim, namun oleh mereka di anggap sebagai dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat kepercayaan Kong-Hu-Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Aktivitas
Bangunan Klenteng Sam Poo Kong memiliki luas 1.020 meter persegi dan didominasi warna merah megah, di tempat ini terdapat banyaknya kepulan asap dupa dan bau hio, sehingga membuat pengunjung seakan seperti di China. Dari berbagai sudut maka Anda akan melihat bangunan berarsitektur Cina, yang menarik di tempat ini terdapat patung raksasa Laksamana Cheng Ho setinggi 10,7 meter berbahan dari perunggu dengan berat sekitar 3,7 ton yang akan menjadi salah satu ikon pariwisata provinsi Semarang untuk menarik wisatawan yang bertujuan khusus minat keagamaan.
Komplek Klenteng Sam Poo Kong terdiri dari sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama merupakan klenteng terbesar dan Gua Sam Po Kong. Klenteng Tho Tee Kong adalah tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kyai Cundrik Bumi, Kayai Jangkar, dan mbah Kyai Tumpeng. Klenteng Besar dan Gua Sam Po Kong ialah bangunan yang paling penting di antara semuanya, dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut. Gua Sam Po Kong memiliki mata air yang tak pernah habis sehingga dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai duplikat tempat yang pernah ditinggali oleh Sam Po Tay Djien (Cheng Ho) yang telah hancur.
Lokasi
Klenteng Sam Poo Kong/ Gedung Batu terletak di Jalan Simongan 129, Semarang - Jawa Tengah kurang lebih sekitar 3 km dari Simpang Lima ke arah barat daya. Jika menggunakan kendaraan umum dari pusat kota akan memakan waktu sekitar 20 menit, Tempat ini dibuka untuk umum setiap hari selama 24 jam dengan tarif biaya masuk Rp3.000,00. setiap pengunjung.
0 Response to "Klenteng Sam Poo Kong"
Posting Komentar